Home » » Radiasi dalam Rokok Diketahui Sejak 1959 Tapi Disembunyikan

Radiasi dalam Rokok Diketahui Sejak 1959 Tapi Disembunyikan

Selain nikotin dan ratusan racun berbahaya lainnya, rokok juga mengandung unsur radioaktif yang disebut sebagai ion alfa. Keberadaan unsur berbahaya ini diklaim sudah diketahui oleh industri rokok, namun disembunyikan selama 42 tahun.

Klaim mengejutkan ini disampaikan oleh para peneliti dari University of California di Los Angeles dan dipublikasikan di jurnal Nicotine and Tobacco Research. Para peneliti mengungkap hal itu setelah mempelajari dokumen-dokumen rahasia dari industri rokok sejak tahun 1998.

Salah satu dokumen menyebutkan, adanya bahan radioaktif dalam rokok sudah diketahui 5 tahun lebih awal daripada yang diduga selama ini. Pada awal 1960-an, industri rokok diam-diam sudah melakukan investigasi mendalam terkait kemungkinan adanya unsur radiasi.

"Industri rokok sudah menyadari adanya unsur radioaktif dalam rokok sejak 1959. Mereka tahu itu memicu kanker, tetapi menyembunyikan fakta itu bertahun-tahun," ungkap Hrayr S Karagueuzian, profesor kardiologi yang memimpin penelitian itu seperti dikutip dari Indiavision.

Tak hanya itu, dokumen tersebut juga menunjukkan bahwa selama itu industri rokok berusaha mengaburkan fakta tentang radiasi asap rokok dan bahayanya bagi kesehatan. Hasil-hasil penyelidikan tentang ion alfa yang berbahaya tidak boleh dipublikasikan.

Unsur radioaktif dalam rokok, berasal dari mineral alami di dalam tanah maupun penggunaan pupuk. Salah satu unsur yang melepaskan ion alfa adalah polonium, yang tingkat radiasinya disebut-sebut 7 kali lebih besar dari sinar X.

Efek radiasi pada asap rokok bisa terakumulasi, kemudian dalam jangka panjang akan memicu kerusakan paru-paru atau bahkan kanker. Bukan hanya perokok aktif saja yang bisa terkena dampaknya, perokok pasif atau bahkan third hand smoker juga terancam kesehatannya.
Untuk dapat berhenti merokok harus dimulai dengan merubah sikap dan pola pikir mengenai rokok.

Rokok bersifat adiktif atau candu. Dan adiksi selalu berkaitan dengan penyangkalan.

Kita seringkali menggunakan penyangkalan saat harus dihadapkan pada pilihan untuk berhenti merokok. Ada saja alasan untuk tetap merokok.

Mungkin setelah mengetahui fakta-fakta ini anda bisa mulai berhenti dari sekarang.

1. Saya berhak melakukan apapun yang saya kehendaki, karena ini tubuh saya sendiri.
Fakta menunjukkan bahwa kebiasaan merokok turut menyumbang polusi udara, pemanasa global, keracunan, asma dan sindrom kematian bayi tiba-tiba.

Anda tidak hidup sendiri di planet ini dan hobi anda tersebut bukan saja membahayakan anda namun juga orang disekitar anda.

2. Jika saya membuka jendela mobil lebar-lebar saat sedang merokok, maka saya melindungi anak saya dari bahaya asap rokok.
Pengaruhnya kurang signifikan. Setiap anda merokok di dalam mobil maka mereka juga ikut “merokok” bersama anda.

3. Merokok adalah kebiasaan buruk.
Merokok adalah kecanduan tembakau, bukan kebiasaan buruk.

4. Semua orang merokok.
Tidak semua orang merokok. Bahkan di negara-negara maju dengan tingkat pendidikan tinggi jumlah perokoknya cukup rendah. Jika merokok, maka anda akan menjadi minoritas.

5. Merokok itu keren.
Ketika merokok anda bukannya terlihat keren, melainkan bodoh. Bayangkan saja, anda memilih untuk melakukan aktivitas yang mengeluarkan biaya dan membahayakan kesehatan. Maka intelegensia anda patut dipertanyakan.

6. Ini hanya tembakau, bukan heroin atau zat berbahaya lain.
Nikotine lebih berbahaya daripada kokain, heroin atau alkohol jika dilihat dari kadar ketergantungannya.

Apalagi rokok merupakan produk lokal yang mudah didapat dimana saja kapan saja. Kecanduan tembakau lebih banyak pengaruh negatifnya ketimbang heroin.

7. Rokok adalah produk legal, jadi sah-sah saja merokok.
Lihat Fakta 6

8. Saya hanya merokok sesekali ketika berkumpul dengan teman-teman.
Sesekali merokok juga bisa membuat anda kecanduan tembakau. Jika anda menyayangi teman-teman anda, maka janganlah membahayakan nyawa mereka.

9. Saya masih muda dan akan stop merokok saat tua nanti.
Semakin lama anda bertahan dengan rokok, semakin sulit pula anda terlepas dari jeratannya.

10. Tak ada gunanya. Saya sudah sering berusaha berhenti merokok, namun selalu gagal.
Tidak semua orang bisa sukses berhenti merokok di percobaan pertama. Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar mantan perokok sebelumnya telah mencoba beberapa kali usaha berhenti merokok hingga akhirnya mereka berhasil. Coba terus!

0 comments:

Post a Comment